Breaking News

WASPADA !! Bullying Masih Menjadi Ancaman Serius Bagi Kesehatan Mental Dan Emosional Anak-Anak, Remaja, Bahkan Orang Dewasa


Sambas_Cyberpers.com

Polres Sambas usut kasus dugaan perundangan dan kekerasan terhadap anak yang terjadi di area parkir samping Lapangan Futsal di Sambas. 
Korban adalah seorang pelajar asal Kecamatan Sambas, yang masih 13 tahun. Sementara pelaku kekerasan juga masih 14 tahun. 

Kasi Humas Polres Sambas, AKP Sadoko mengatakan, berdasarkan keterangan pelapor, kejadian ini bermula dari ajakan duel yang dipicu oleh pertikaian di media sosial.

"Pelaku diduga menjambak rambut korban, membenturkan kepalanya ke lantai, serta melakukan pemukulan dan tendangan, " jelasnya. 

"Akibatnya, korban mengalami luka lecet di bagian belakang kepala, memar, serta nyeri di leher, bahu, dan punggung, " sambungnya. 

Kata AKP. Sadoko Kasi Humas Polres Sambas,  , peristiwa tersebut sempat direkam oleh saksi di lokasi, dan video itu kini menjadi salah satu barang bukti dalam penyelidikan. 

"Barang bukti lainnya meliputi pakaian korban, kutipan akta kelahiran, kartu keluarga, dan hasil visum et repertum, " jelasnya. 
Ia menyatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah awal, termasuk pemeriksaan pelapor, penyitaan barang bukti, dan visum terhadap korban. 
"Kasus ini diproses sesuai Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 76C Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak, " pungkasnya.

Bullying Bukan Sekadar Lelucon: Saatnya Bersatu Melawan Kekerasan Psikologis Di Lingkungan Sosial Dan Sekolah.

Saat ini Bullying masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan mental dan emosional anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. 

Menyasar korban secara verbal, fisik, atau melalui media digital, bullying meninggalkan luka mendalam atau trauma yang dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan pribadi dan sosial.

Menurut data dari Lembaga terpercaya/UNICEF/KPAI, kasus bullying di sekolah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak korban yang mengalami depresi, gangguan kecemasan, bahkan keinginan untuk mengakhiri hidup.

“Bullying bukan hanya masalah individu. Ini adalah kegagalan sosial yang memerlukan tanggapan serius dari semua pihak keluarga, sekolah, dan pemerintah,”

Melalui ini, kami menyerukan:
Sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
Orang tua untuk lebih terbuka mendengarkan anak.

Masyarakat untuk tidak menormalisasi perilaku kekerasan verbal dan fisik yang baru-baru ini terjadi kepada anak di kabupaten sambas.
Korban harus berani berbicara dan mencari bantuan.

Red: Nal

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close