Kegiatan ini dikemas dalam program bertajuk “Kiat Sukses Berbisnis Perbenihan Perkebunan” yang memadukan edukasi bisnis dengan aksi peduli lingkungan. Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan praktis tentang strategi bisnis perbenihan, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan konservasi ekosistem.
“Pantai Oesapa memiliki nilai ekologis yang tinggi sehingga penting untuk dijaga keberlanjutannya. Penanaman bakau menjadi salah satu cara efektif untuk melindungi pesisir dari abrasi sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar perwakilan Carlo Institute dalam sambutannya.
Hutan mangrove sendiri memiliki fungsi vital sebagai benteng alami pantai, habitat berbagai flora-fauna, serta penyerap karbon yang berperan dalam mitigasi perubahan iklim. Karena itu, penanaman 100 pohon bakau ini dipandang sebagai langkah strategis yang memberi dampak jangka panjang bagi ekosistem.
Kegiatan ini melibatkan Carlo Institute cabang NTT, anak-anak muda peduli lingkungan, hingga para nelayan setempat. Mereka mendapat pendampingan teknis mulai dari pemilihan bibit, metode penanaman, hingga strategi pemeliharaan berkelanjutan.
Gamal Institute dan Carlo Institute menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program edukasi aplikatif yang ramah lingkungan. Dukungan PT RPN menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas institusi dapat menghadirkan manfaat ganda: memperkuat kapasitas ekonomi masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
Inisiatif ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengintegrasikan pembangunan ekonomi hijau dengan upaya konservasi, sejalan dengan visi pemerintah memperkuat ekosistem pesisir dan ketahanan lingkungan di kawasan Indonesia Timur.(Sabirin)
Social Footer