Breaking News

Holding Perkebunan Nusantara Perkuat Circular Economy, PalmCo Kaji Pupuk Organik dari Limbah Sawit

JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui subholding PTPN IV PalmCo terus memperkuat komitmennya dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang kini ditempuh adalah kajian pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik ramah lingkungan.

Langkah tersebut ditandai dengan kunjungan kerja PalmCo ke fasilitas produksi pupuk organik milik Ultra Stron9, guna mempelajari teknologi pengolahan limbah sawit yang dinilai sejalan dengan prinsip circular economy.

“Pemanfaatan limbah sawit untuk pupuk organik sejalan dengan strategi circular economy yang kami jalankan. Upaya ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik, tetapi juga memberi nilai tambah dari pengolahan limbah," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan PalmCo, Irwan Perangin-angin, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).

Dalam kunjungan tersebut, PalmCo diwakili oleh Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Ridho Syahputra Manurung, bersama Kepala Divisi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Abdul Mutholib. Mereka diterima langsung oleh pimpinan Ultra Stron9, Kevin Ananta.

Ridho menjelaskan, PalmCo tengah mengkaji potensi integrasi teknologi produksi pupuk organik ke dalam program keberlanjutan perusahaan. Menurutnya, selain lebih ramah lingkungan, pemanfaatan pupuk organik juga berpeluang menekan biaya produksi, terutama bagi petani sawit rakyat.

“Kami melihat potensi besar dari inovasi ini, baik untuk kebun inti perusahaan maupun mendukung petani sawit rakyat. Efisiensi biaya, perbaikan kualitas tanah, dan keberlanjutan jangka panjang adalah tujuan yang ingin kami capai,” tegas Ridho.

Dorong Ketahanan Pangan

Sementara itu, Kevin Ananta menyambut baik ketertarikan PalmCo terhadap teknologi pupuk berbasis limbah sawit. Menurutnya, kolaborasi antara pelaku industri dan penyedia teknologi sangat penting dalam membangun sistem pertanian berkelanjutan.

“Kami mengapresiasi langkah PalmCo yang mulai beralih dari pendekatan konvensional menuju praktik yang lebih hijau. Ini bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga soal keberlanjutan industri perkebunan Indonesia,” ungkap Kevin.

Pupuk organik berbahan dasar limbah sawit dinilai mampu meningkatkan kesuburan tanah secara alami, menjaga produktivitas lahan, sekaligus mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang harganya kerap fluktuatif.

Untuk Perkebunan Inti dan Petani Rakyat

PalmCo menyebut, kajian ini juga diarahkan untuk mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program tersebut selama ini menjadi salah satu fokus perusahaan dalam mendorong kesejahteraan petani kecil sekaligus memperkuat rantai pasok sawit nasional.

Dengan pendekatan berbasis ekosistem, PalmCo berharap dapat menciptakan model bisnis perkebunan yang tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga selaras dengan tuntutan global terhadap praktik hijau dan berkelanjutan.(Sabirin)


Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close