Pontianak – Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-700 rute Jakarta–Pontianak meluapkan kekecewaan mereka atas buruknya pelayanan yang dialami, mulai dari keterlambatan penerbangan hingga fasilitas yang dinilai tidak layak saat tiba di Bandara Supadio, Pontianak.kamis,(9/10)
Pesawat yang dijadwalkan tiba sore hari tersebut mengalami keterlambatan kedatangan (delay). Setelah akhirnya lepas landas menuju Pontianak, penerbangan kembali terkendala akibat cuaca buruk, sehingga pesawat dialihkan (divert) ke Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, untuk mengisi bahan bakar.
Setelah kondisi memungkinkan, pesawat kembali melanjutkan perjalanan ke Pontianak. Namun sesampainya di Bandara Supadio, hujan deras mengguyur kawasan bandara. Para penumpang terpaksa turun satu per satu menggunakan payung yang dibagikan awak kabin dan petugas darat, tanpa fasilitas tangga hidrolik (dongkrak) yang semestinya digunakan untuk mempermudah penurunan penumpang.
Salah seorang penumpang menuturkan kekecewaannya kepada awak media.
> “Kami sudah lelah karena delay dan harus muter ke Pangkalpinang dulu. Eh, pas sampai malah disuruh turun hujan-hujanan cuma pakai payung. Katanya dongkraknya rusak. Ini pelayanan kok bisa seperti ini?” ujarnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, menurut pengakuan salah satu pramugari kepada penumpang, alat dongkrak tangga pesawat sedang mengalami kerusakan, sehingga pihak maskapai hanya bisa menyediakan payung sebagai alternatif sementara.
Kondisi ini menimbulkan banyak keluhan dari penumpang yang menilai Super Air Jet tidak siap menghadapi situasi darurat maupun cuaca ekstrem. Mereka berharap maskapai segera memperbaiki fasilitas dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Super Air Jet maupun pengelola Bandara Supadio Pontianak belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini.(Sabirin)
Social Footer