Breaking News

PETANI PENERIMA (OPLAH) DIDESA PANGKAL MAS MULYA , MINTA KEJELASAN TERKAIT KURANGNYA DANA 400 RIBU. YANG TIDAK DIBAYARKAN


Mesuji - Menuai Pro-kontra Dikalangan Masyarakat petani Penerima (OPLAH) Desa pangkal Mas Mulya, kecamatan Mesuji Timur , pada peningkatan kesejahteraan taraf hidup pada petani khususnya di kabupaten Mesuji Lampung. Dalam temapemerintah menyokong komitmen Indonesia mencapai lumbung pangan dunia 2024.


Namun kenyataan nya Visi ini diduga menjadi ajang korupsi bagi oknum - oknum tertentu gunu memperkaya diri. Dugaan ini Diketahui setelah Salah satu masyarakat petani sawah Penerima (OPLAH) di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, mengatakan kepada awak online,Sabtu 27 Oktober 2024


“Melalui Via WhatsApp Masrakat Petani Menjelaskan. di waktu awal akan adanya (OPLAH) kami selaku petani sangat menyambut baik dengan program tersebut dan apalagi setiap petani mendapatkan Subsidi sebesar Rp.900.000 (Sembilan ratus ribu rupiah) pada kesempatan awal, 


- Tapi kenyataannya Sekarang yang saya terima hanya sebesar Rp 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) Akan Hal ini tentu kami sebagai petani mempertanyakan , sedangkan Di Desa kami ini Ada kurang lebih 200 Hektar, penerima (OPLAH) " Ucapnya narasumber petani penerima subsidi OPLAH yang namanya tidak mau disebutkan.


"Agar Mendapatkan Penjelasan tim menemui Ketua Gapoktan, Timbul namun dirinya tidak ada di dirumah dan nomor WhatsApp nya tidak bisa di hubungi, akan hal ini kami Berharap kepada Dinas Pertanian dan pihak-pihak terkait agar bisa menjelaskan alasan-alasan terkait pemotongan Dana Subsidi (OPLAH) sebesar Rp. 400.000 (Empat ratus ribu rupiah) diduga sangat merugikan Masyarakat petani, karna Timbul selaku Ketua Gapoktan tidak bisa di Komunikasi.Ungkapnya


Kami Selaku Masyarakat petani Berharap agar ada keterbukaan baik Dinas atau yang berkaitan, Timbul selaku Ketua Gapoktan Desa Pangkal Mas Mulya Kecamatan Mesuji Timur, dalam hal ini kurang Transparan Dalam penyampaian untuk masyarakat petani Penerima OPLAH yang ada di Desa.


Tim, Investigasi awak media online 
www, Cyberpres.com

Iklan Disini

Type and hit Enter to search

Close