Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyatakan bahwa penegasan peringkat kredit ini menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat serta stabilitas sektor keuangan yang tetap terjaga.
"Ini adalah bukti bahwa kebijakan yang kita jalankan secara konsisten mampu menjaga stabilitas di tengah tantangan global. Kami berharap hasil tinjauan ini semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia," ujar Mahendra.
Faktor Penguatan Ekonomi Indonesia
Moody’s menyoroti berbagai faktor yang mendukung ketahanan ekonomi Indonesia, antara lain:
- Keunggulan sumber daya alam dan bonus demografi, yang menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang.
- Permintaan domestik yang kuat, terutama dari konsumsi rumah tangga dan investasi.
- Kebijakan industri dan manufaktur, yang meningkatkan daya saing serta pendapatan nasional.
Moody’s juga menekankan bahwa penguatan pendapatan negara, fleksibilitas fiskal, serta pendalaman pasar keuangan menjadi faktor utama yang dapat mendukung peningkatan peringkat kredit Indonesia di masa mendatang.
Langkah Strategis OJK
Untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, OJK terus menjalankan program prioritas tahun 2025 dengan memastikan ekosistem jasa keuangan yang sehat, inklusif, dan berdaya saing. Selain itu, OJK juga mengambil kebijakan yang terukur dalam merespons dinamika pasar terkini.
"Kepercayaan investor dan pasar adalah modal utama kita dalam melangkah ke depan," tegas Mahendra.
Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), OJK akan terus memperkuat sinergi kebijakan guna memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Koordinasi dengan pemerintah juga akan terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan program Asta Cita.
Peringkat kredit yang stabil dari Moody’s ini diharapkan dapat semakin memperkuat optimisme pasar dan mendorong investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Social Footer