Sanggau – Proyek peningkatan struktur Jalan Kenaman-Lomur di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dinyatakan selesai sesuai kontrak kerja. Meski demikian, ditemukan beberapa titik kerusakan kecil yang disebabkan oleh faktor usia jalan dan beban kendaraan berat.
Proyek yang didanai Dana Alokasi Khusus Kementerian Desa (DAK Kemendes) tahun anggaran 2023 ini telah melalui audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan hasil nihil temuan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Sanggau, Rosihan Ardi ST, menegaskan bahwa proyek senilai miliaran rupiah tersebut telah rampung 100%.
“Proyek ini merupakan bagian dari infrastruktur strategis daerah dan sudah selesai sesuai kontrak. Kami juga menjalankan masa pemeliharaan selama enam bulan hingga Juni 2024,” ujar Rosihan, Selasa (11/3).
Audit BPK Bersih, Kerusakan Jalan Masih Wajar
Rosihan menjelaskan, kerusakan yang terjadi berupa retakan dan lubang kecil yang muncul karena usia jalan dan intensitas penggunaannya.
“Jalan ini sudah berumur dua tahun sejak pelaksanaan. Kerusakan kecil adalah hal wajar, terutama karena ini adalah jalan desa,” jelasnya.
Menurutnya, pemeliharaan jalan ini ke depan akan dikoordinasikan dengan Dinas Perkimtan, karena sejak 2024 kewenangan jalan tersebut bukan lagi di bawah Dinas PUPR.
“Kami akan mengusulkan anggaran pemeliharaan. Sementara itu, kami juga mengimbau agar angkutan TBS (Tandan Buah Segar) sawit tidak melebihi kapasitas beban jalan,” tambahnya.
Overload Angkutan Sawit Jadi Tantangan
Salah satu faktor utama yang mempercepat kerusakan jalan adalah tingginya volume kendaraan berat, khususnya truk pengangkut sawit yang melintasi ruas tersebut.
Jalan Kenaman-Lomur merupakan akses utama menuju perkebunan sawit milik warga. Setiap hari, puluhan truk bertonase di atas 8 ton melintasi jalan ini, melebihi kapasitas yang dirancang untuk jalan desa.
“Kapasitas jalan desa tidak untuk beban seberat itu. Namun, ini menjadi tantangan karena mobilitas angkutan sawit meningkat seiring pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Rosihan.
Dampak Positif bagi Ekonomi Lokal
Meski mengalami kerusakan di beberapa titik, keberadaan jalan ini telah meningkatkan aksesibilitas warga dan mempercepat distribusi hasil perkebunan.
Sebelumnya, kondisi jalan hanya berupa tanah dan kerap tergenang saat hujan. Dengan adanya peningkatan jalan, mobilitas warga menjadi lebih lancar, khususnya bagi petani sawit yang mengangkut hasil panen ke pabrik pengolahan.
“Jalan ini sangat membantu kami. Walaupun ada kerusakan, manfaatnya jauh lebih besar. Kami berharap ada anggaran pemeliharaan tambahan,” ujar Dadi, warga setempat.
Antisipasi Pemkab Sanggau dan Solusi Jangka Panjang
Pemkab Sanggau berkomitmen untuk melakukan perbaikan titik-titik yang mengalami kerusakan. Namun, Rosihan menegaskan bahwa perbaikan permanen membutuhkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Kami juga meminta perusahaan perkebunan untuk ikut bertanggung jawab dengan membantu perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas mereka,” ujarnya.
Dinas PUPR juga berencana memasang rambu batas tonase dan menggelar razia rutin untuk memastikan kendaraan yang melintas sesuai kapasitas jalan.
“Kami akan perkuat sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan dengan muatan berlebih di jalan desa,” tambahnya.
Proyek Infrastruktur Butuh Kolaborasi
Proyek peningkatan Jalan Kenaman-Lomur menjadi bukti bahwa infrastruktur berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Namun, keberlanjutan manfaatnya bergantung pada pemeliharaan rutin dan pengelolaan beban angkutan.
“Tanpa perawatan berkala, jalan ini bisa cepat rusak dan manfaatnya berkurang. Kami terbuka untuk menerima masukan warga dan akan mengusulkan anggaran perbaikan tahun depan,” pungkas Rosihan.(Sabirin)
Social Footer