JAKARTA – Bank Kalbar resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian UMKM terkait penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025. Penandatanganan ini dilakukan di Kantor Kementerian UMKM Jakarta pada Rabu, 23 April 2025, di hadapan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
Bank Kalbar menjadi salah satu dari 46 bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan KUR tahun ini. Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat alokasi sebesar Rp700 miliar.
“Apabila kuota tersebut habis, kami berkomitmen untuk mengajukan tambahan Rp300 miliar sehingga total alokasi KUR Bank Kalbar dapat meningkat menjadi Rp1 triliun di tahun 2025,” ujar Rokidi.
Ia juga menekankan pentingnya penyaluran KUR yang tepat sasaran demi mendorong peningkatan portofolio kredit produktif. “Kenaikan kredit produktif akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya. Rokidi menambahkan, prinsip kehati-hatian akan tetap dijaga agar kualitas kredit terjaga, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap di bawah lima persen sesuai ketentuan OJK.
Menteri Maman Abdurrahman mengapresiasi peran aktif Bank Kalbar dalam mendukung program KUR. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Bank Kalbar dapat memberikan kontribusi maksimal baik dari sisi jumlah maupun kualitas penyaluran kredit.
“Keberhasilan penyaluran KUR tahun lalu melebihi 100% dari kuota Rp600 miliar. Semoga tahun ini kami dapat mencapai target Rp1 triliun,” tambah Rokidi.
Kepercayaan yang diberikan pemerintah ini menjadi motivasi bagi Bank Kalbar untuk terus mendukung penguatan sektor UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Rokidi juga menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan Menteri Maman terhadap upaya Bank Kalbar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui skema kredit KUR yang sehat.(Sabirin)
Social Footer